19 November 2010

Penggunaan Emotion pada SMS dan Chatting

Perkembangan kecanggihan teknologi dalam penyampaian pesan lewat SMS atau chatting memungkinkan munculnya bahasa baru untuk menyampaikan maksud pesan tersebut salah satunya dengan menggunakan emotion. Pemakaian emotion untuk menyampaikan pesan, dewasa ini semakin marak dan mengglobal di seluruh masyarakat dari seluruh lapisan, sehingga munculnya emotion dalam bahasa penyampaian pesan mempengaruhi pola pikir masyarakat pemakainya.


Gambar Scott E. Fahlman dengan emoticon-nya
Emotion yang diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi ‘emosi’ merupakan luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat; atau keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan, dan lain- lain) (KBBI, 1994). Bahasa emosi yang dipergunakan ini berupa simbol- simbol ‘emotion’ yang disebut smileys (berasal dari kata smile yang berarti senyum) atau sering juga disebut sebagai emoticon (berasal dari kata emote ‘emosi’ dan icon ‘ikon/ lambang’). Emoticon adalah simbol, atau kombinasi dari simbol- simbol berbentuk teks tertulis yang disusun dari karakter ASCII. Untuk memahami emoticon ini cara yang digunakan sangat unik yaitu dengan melihat sambil memiringkan kepala sekitar 90 derajat penerima pesan akan bisa menikmati lambang wajah :-).


Emoticons (penambahan ‘s’ pada kata emoticon merupakan bentuk jamak) adalah singkatan dari emotional icons atau dikenal juga dengan smiley SMS (Ajen, 2004;153).


Gambar smiley karya Harvey Ball
Emoticon lahir jauh sebelum ponsel dan internet ditemukan. Emoticon muncul pertama kali dalam sebuah buku National Telegraph Review and Operators Guide yang diterbitkan di Amerika Serikat, April 1857. Dalam buku panduan tersebut, terdokumentasikan simbol- simbol dalam kode morse untuk mengekspresikan ‘love and kisses’ dalam sebuah surat telegraf. Pada tahun 1963, seorang seniman asal Massachusetts Amerika Serikat yang bernama Harvey Ball, menciptakan wajah smiley yang kemudian menjadi sangat terkenal. Bentuknya sangat simpel tapi lucu, berupa lingkaran berwarna kuning telur, dengan dua titik hitam yang merepresentasikan mata, dan garis lengkung ke atas menggambarkan bibir yang sedang tersenyum. Belakangan, smiley menjadi representasi grafis dari emoticon.

Sekitar dua dasawarsa kemudian (1980-an), Scott E. Fahlman, menggunakan emoticon untuk pertama kalinya, dalam sebuah pesan elektronik melalui jaringan komputer. Profesor dari Universitas Carnegie Mellon, Pittsburgh Amerika Serikat itu, pada 19 September 1982, mengusulkan sebuah penanda agar pesan online (sekarang disebut chatting) bisa disikapi serius atau sebaliknya, secara santai. Fahlman menyarankan agar para peserta diskusi elektronik menggunakan simbol :-) sebagai tanda bagi tulisan yang bersifat banyolan atau lelucon. Sementara tanda :-( digunakan untuk tulisan yang harus ditanggapi secara serius. Di kemudian hari, tanda yang terakhir, mengalami perubahan makna, yaitu digunakan sebagai simbol untuk mengungkapkan rasa kecewa. Ternyata, usulan Fahlman menyebar cepat di kalangan yang lebih luas. Hanya dalam tempo sebulan, ia mendapat kabar dari rekan- rekannya di Universitas Stanford, bahwa mereka telah menerapkan idenya. Bahkan, para karyawan dari perusahaan Xerox telah mengembangkannya dan menciptakan emoticon- emoticon baru.

Emoticon tersebar luas menjadi milik setiap orang yang memakainya dan telah mengglobal, dengan kata lain bahwa emoticon merupakan hasil inovasi atau penemuan baru. Peneliti akan menganalisis ini sebagai suatu inovasi yang dapat diterima oleh masyarakat (dengan menggunakan syarat yang diperlukan oleh sebuah inovasi agar dapat diterima oleh masyarakat, yang dikemukakan oleh Doob, 1968).

Pertama, Emoticon merupakan ide- ide dan benda- benda baru hasil inovasi yang tidak bertentangan dengan nilai- nilai masyarakat penerima. Hal ini bisa dilihat dari semakin banyaknya emoticon yang berkembang dan pengguna juga semakin banyak.

Kedua, produk inovasi tersebut yakni emoticon mudah dipelajari. Untuk menggunakan emoticon yang diperlukan adalah berimajinasi dengan ikon- ikon dan memahaminya hanya dengan memiringkan kepala sekitar 90 derajat.

Ketiga, hasil penemuan baru itu berguna bagi kemajuan hidup masyarakat. Emoticon sangat berguna di dalam penyampaian pesan. Dengan emoticon dapat diungkapkan perasaan si penulis pesan tanpa harus menjabarkannya dengan kalimat.

Keempat, penemuan- penemuan baru yang dihasilkan dapat memberi kepuasan terhadap kebutuhan hidup masyarakat. Dengan adanya emoticon kepuasan itu telah tercapai karena pengirim pesan tidak perlu repot- repot mengutarakan emosi yang ingin diungkapkan dengan kalmiat yang panjang.

Kelima, hasil inovasi dikembangkan dan disebarluaskan oleh kalangan orang- orang yang kompeten. Yang dimaksudkan orang- orang kompeten di sini adalah orang- orang yang mampu merepresentasikan smiley dan orang- orang yang mengerti tentang dunia elektronika.

Yang terakhir, gagasan- gagasan serta benda- benda baru hasil inovasi didukung oleh sponsor dari warga masyarakat setempat. Emoticon disponsori oleh pengguna emoticon itu sendiri. Dengan si pengirim pesan menyelipkan emoticon, secara otomatis si pengirim telah membuat emoticon tersebut menjadi lebih dikenal luas.

Luasnya penggunaan emoticon membuatnya berkembang sesuai dengan karakter dan kondisi budaya setempat. Di Jepang, misalnya, emoticon dikenal dengan nama emoji yang bila diartikan secara harfiah dalam bahasa lokal berarti adalah karakter gambar. Emoji dan emoticon memiliki standar simbol yang berbeda. Emoji dapat dibaca tanpa perlu memiringkan kepala. Misalnya, simbol (^_^) atau (T_T). Kemudian di India, emoticon /||\ banyak dipakai untuk mengekspresikan salam penghormatan khas India, namasté. Di Finlandia, juga muncul emoticon yang memakai tanda = sebagai simbol mata, dan tidak menggunakan tanda hubung (-) untuk menggambarkan hidung, seperti =) atau =(.

Penggunaan emoticon juga telah menginspirasi munculnya pengungkapan ekspresi baru melalui cara yang lebih kompleks, seperti pada emotisound dan emoticlip. Emotisound (kependekan dari kata emotion dan sound) adalah simbol ekspresi yang menggunakan suara. Saat orang menerima pesan emotisound, penerima pesan akan mendapatkan pesan suara yang melengkapi pesan teks atau gambar tersebut. Sedangkan emoticlips (kepanjangan emotion dan clips) adalah potongan video berisi ekspresi pembuatnya. Pengirim pesan bisa muncul pada sebuah situs web, surat elektronik, atau melalui pesan SMS ponsel. Emoticlips sempat digunakan oleh MTV dan Paramount Home Entertainment untuk mempromosikan kemunculan program acara di MTV berjudul The Hills.

Smiley yang terdapat pada pesan instan Yahoo Messenger

Manfaat menggunakan emoticon ini adalah kita tidak perlu lagi mengetikkan baris- baris kalimat untuk mengungkapkan suasana hati kepada orang yang akan kita beri pesan. Bayangkan bila tidak ada emoticon, pesan yang dikirim akan terasa datar. Kita akan kesulitan menyisipkan konteks pesan entah bermuatan serius, santai, atau sedang membanyol. Oleh karena itu, walaupun terlihat remeh emoticon sangat berguna untuk kelancaran komunikasi pesan teks, tidak hanya melalui ponsel melainkan juga di pesan surat elektronik (surel), atau pesan instant (Yahoo Messenger atau Google Chat) di komputer pembaca sekalian.

Berkembangnya emoticon membawa dampak positif pada perkembangan teknologi elektronik. Deri segi efisiensi waktu, memakai emoticon lebih bisa memanfaatkan waktu dari pada harus mengetikkan kalimat. Dari segi seni, menggunakan emoticon lebih unik dan lucu.

Menurut analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa emoticon atau smiley merupakan inovasi yang dapat diterima oleh masyarakat luas. Emoticon juga memberi dampak positif kepada dunia karena fungsinya yang lebih efisien dan unik. Emoticon berpengaruh besar dalam penyampaian pesan apabila diselipkan dalam pesan tersebut karena emoticon memiliki makna yang susah jika diungkapkan dengan kalimat.

Emoticon menjadi salah satu kebudayaan yang berasal dari luar Indonesia. Dengan mekanisme dinamika kebudayaan, emoticon telah berkembang dan diterima masyarakat Indonesia. Tidak hanya masyarakat Indonesia tetapi juga masyarakat global, dalam artian telah menjadi milik bersama.


Lampiran:
Universal emotion
:-) atau :) = Senang / tersenyum.                     :-( atau : ( = Sedih / kecewa
: - 0 atau : - o = Terkejut/ heran                       :- @ = Berteriak
:- < = Sedih sekali                                           :- || = Marah
:-D = Tertawa                                                  :’-( = Menangis
;-) = Berkedip                                                  %-) = Bahagia --bingung
%-( = Sedih –bingung                                     :- / atau :- \ = Pikir-pikir
: P = Meledek






Kaomoji emotion
(^_^) atau (^-^) = Tersenyum                         (^0^) = Tertawa lebar
(^.^) = Senyum simpul                                    \(^0^0)/ = Bersorak riang
(^3^) = Berseru                                               (*^-^*) = Senyum malu, tersipu
(o^-^o) = Senyum merona                              ("-";) = Merasa terganggu
(-_-;;) = Gugup                                                f(^_^) = Garuk garu kepala
(T_T) = Menangis                                           ( ;_; ) = Menitikkan air mata
(" ~ ") = Manyun                                             (>_<) = Geram
(-_-#) = Marah                                                 (+_+) = BeTe
(x_x) = Pusing                                                 (x_x#) = Pusing habis dipukuli
(?_?)...??? = Bertanya-tanya dalam hati         (@_@) = Melotot, Heran
( _ _ )..zzZZ = Tidur                                       ( _ _ ")..zzZZ = Bosan sampai ketiduran
m( _ _ )m = Memohon                                    w(^ _ ^) = Mendengarkan
(*^3^) = Mencium                                          (*^.^*) = Dicium
(=_=) atau (#^ ^#) = Malu sampai tersipu-sipu
( _ _ ) ..ooOO = Bermimpi                              Ø(. .) = Menulis
((( (((;^ ^) = Berlari                                         C=C=(;' _') = Tergesa-gesa
(o_ _)o = Putus asa                                         (^ _^)d = Acungkan jempol
(^ _^)V = Tanda peace                                   (p^ ^)p = Ngajak brantem
y(^o^)y~~~ = Merokok

DAFTAR PUSTAKA
  • Buku
Dianawati, Ajen. 2004. SMS Congrads. Jakarta: Gagas Media.
Kodiran, M.A, Prof. Dr. 2000. Perkembangan Kebudayaan dan Implikasinya Terhadap Perubahan Sosial di Indonesia. Yogyakarta: UGM.
Kridalaksana, Harimurti. 1983. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
Kuntowijoyo, Dr. 1999. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia (cetakan 2). Jakarta: Balai Pustaka.

  • Internet
http://arsip.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Edukasi&id=81175
http://teknologi.vivanews.com/news/read/63-simbol_ekspresi_dari_ujung_jari

No comments: