30 September 2016

Hari di mana Ibu Menyapihmu (Anak Pertama)

Hari ini ibu memang bertekad untuk menyapihmu, Nak. Usiamu sudah 2 tahun 6 bulan kurang 2 hari. Kamu sudah mulai cerewet berbicara :) tingkahmu lucu, bahkan kadang tiba-tiba kamu membuat takjub ibu dengan celotehan atau perilakumu yang tidak biasanya.

Maafkan ibu, Nak. Sejak usiamu 2 tahun, ibu sudah mulai mencari informasi tentang menyapih. Ibu coba cari di google, tapi yang dibahaspun hanya catatan umum. Bukan rincian ataupun deskripsi lengkap tentang tatacara menyapih.

Ibu juga sudah mencari informasi dari ibu-ibu muda yang lain, mereka juga bingung, bahkan ada yang hingga 3 tahun masih belum bisa disapih.

Akhirnya, ibu mencari informasi dari simbah dan budhemu, Nak. Juga dari tetangga-tetangga.

Dan ibu mencobanya hari ini.
Hari di mana ibu menyapihmu.
Hari di mana ibu tidak akan sedekat dengan kamu ketika menyusuimu.
Hari di mana ibu merasa berdosa karena telah membuat susah tidur.
Hari di mana ibu membuatmu menangis karena tidak bisa menyusu pada ibu.

Maafkan, Nak. Tapi inilah kewajiban ibu. Membiarkanmu tumbuh dewasa...

Jahat memang, menaruh empedu ikan di area tempat menyusui. Kamu bilang, "pahit, pahit..." dan membersihkan lidahmu dengan tanganmu sendiri. Kamu merengek, dan ibu hanya bisa menangis dalam hati.
"Mas kan sudah besar, jadi nenennya pahit..." berulang-ulang ibu katakan itu kepadamu, Nak supaya kamu mengingatnya :(

Dan, kamu menangis ketika mengantuk berat... huhu...sungguh gak tega ibu liat kamu.

Maafkan ibu, Nak...
Ibu selalu sayang kamu...

20 August 2016

(Jangan) Salahkan!


jangan salahkan api yang kemudian datang tiba-tiba...
ia hanyalah potongan panas membara yang kedatangannya kadang didustakan

jangan salahkan angin yang kemudian datang tiba-tiba...
ia hanyalah dengusan alam yang kedatangannya kadang tak diharapkan

jangan salahkan hujan yang kemudian datang tiba-tiba...
ia hanyalah tangisan awan yang kedatangannya kadang menimbulkan bencana

lantas, salahkah cinta yang kemudian datang tiba-tiba...
ia hanyalah sebuah rasa yang punya arti lebih dari segala rasa yang manusia punya...

15 August 2016

Suatu Saat, Nak!

Benar, sekarang ibu telah benar benar menjadi seorang ibu. Ada masanya nanti ketika kamu, Nak, akan menjauh dari ibu dan meninggalkan kami. Ibu dan ayahmu.

Suatu saat, Nak.
Iya, suatu saat.

Benar, sekarang kamu masih berumur 2 tahun hampir 5 bulan. Tapi nanti, ada masanya kelak kamu akan menjadi dewasa, Nak. Kamu akan memiliki kehidupanmu sendiri di luar sana.

Suatu saat, nak.
Iya, suatu saat.

Benar, kamu adalah titipan dari Allah untuk Ibu dan Ayah, tapi ketahuilah Nak, esok kamu akan mengakhiri masamu dengan perempuan lain, selain ibu.

Suatu saat, nak!
Iya, suatu saat.

Benar adanya kamu akan selalu menjadi kesayangan ibu, tapi ketahuilah nak, perempuan yang engkau pilih adalah ibu kedua dan akan menjadi ibu pertama di matamu karena ia yang akan melahirkan anak-anakmu... cucu ibu, tentunya.

Suatu saat, Nak!
Iya, suatu saat.

Benar, ibu (mungkin) iri....