23 April 2011

Home Sweet Home

Hmmm... Kamis malam Jum'at Kliwon, 21 April 2011, pukul 22.30 WIB akhirnya saya mencapai kediaman rumah orangtua saya di Juwana dengan selamat. Alhamdulillah...

Tahukah Anda, apa yang saya bawa untuk oleh-oleh orang rumah? *pasti tidak tahu bukan? saya sudah menduga*. Hmm..teman-teman bilang saya aneh, karena membawa burger dari Jogja sampe Juwana. Mereka bingung ketika saya membeli banyak burger dan saya membawanya pulang ke rumah. YA, jujur. Di Juwana, yang jualan burger hanya satu. ITupun rasanya tidak karuan. Jauhlah rasanya. JAdi, ya begitulah. Orang rumah rela memakan burger yang sayurnya aja uda layu dan tidak berbentuk. Ckckckc...

Di rumah, saya disambut dengan hangat *tapi ndak sampe disiram air mendidih. tenang aja. hanya suam-suam kuku*. Dan ekspresi pertama ketika melihat saya, "tambah gendut". Iya, Ibu. Saya memang gendut! *lari menangis menerjang hujan*.

20 April 2011

Penganugerahan Hadiah Sastra oleh Yayasan Sastra Yogyakarta

20 April 2011, pukul 09.30—11.30 WIB
Telah terselenggara acara
PENGANUGERAHAN HADIAH SASTRA
untuk PENELITI SASTRA dan SASTRAWAN YOGYA
oleh YAYASAN SASTRA YOGYA (YASAYO)

bertempat di Auditorium, FIB, UGM.

Mengutip dari artikel Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo yang diberikan ketika mengikuti acara tersebut dengan judul artikelnya "Berita Kesusastraan Hadiah Sastra 'Yayasan Sastra Yogya'", YASAYO ini didirikan pada tanggal 1 Maret 2011 *ya, baru berumur 1 bulan 20 hari*, dengan ketuanya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo.

Tujuan pendirian YASAYO: untuk mengembangkan kesusastraan di Yogyakarta, baik sastra Indonesia maupun sastra Jawa.

Agar pengembangan sastra di Yogyakarta semakin meningkat, maka diadakanlah penganugerahan hadiah sastra agar senantiasa terdorong untuk selalu berkarya. Hadiah sastra tersebut akan diberikan secara bergilir kepada setiap SASTRAWAN, PAKAR, PENELITI, dan ESAIS sastra Indonesia dan Jawa yang memenuhi syarat dan berdomisili di D.I.Y. Pemberian hadiah sastra YASAYO tersebut akan diberikan dua kali setiap tahun, yaitu pada bulan APRIL dan NOVEMBER. Hadiahnya berupa UANG dan PIAGAM PENGHARGAAN.

18 April 2011

Etika Operator



Saya mau curhat!!! *sungguh*

Ndak papa. Walaupun kalian bosen bacain curhat saya, saya tidak akan berhenti posting *sukurin*.

Jadi, begini.
Saya memang ada rencana untuk pulang ke tempat asal mula saya dilahirkan. Bukan. Insyaallah bukan akhirat. Di Juwana, maksudnya. Hari Kamis sore, 21 April 2011 pukul 16.00 *bertepatan dengan hari Kartini* dengan menggunakan jasa travel. JAsa travel tersebut menerima pemesanan kursi bisa dengan hanya lewat telepon. Saya pun menelepon, pun saya sudah berkali-kali menggunakan jasa travel tersebut.

SAya ke wartel terdekat *tentunya*, dan menelepon CP jasa travel tersebut. Tuuuuttttttttt... Tuuutttttt...

Tolong jangan disalahartikan dengan Anda menutup hidung Anda, atau mengira akan ada kereta yang lewat.

*lanjut* Di seberang sana, telah ada yang mengangkat telepon saya.

15 April 2011

Es Krim Buah

Es krim buah tampak atas
Makanan tidak pernah jauh dari kehidupan saya. Apakah Anda juga merasakannya? Kalau Anda tidak merasa, saya sarankan Anda untuk berhenti makan. Setelah itu, Anda pasti akan merasa tak bisa jauh dari makanan.

Saya suka makan. Apalagi yang murah dan enak. Oia, dan sangat suka sekali, apabila enak dan GRATISSS! *motto sebagai seorang mahasiswa perantau*.

Siang ini, setelah kuliah, saya pengen makan yang seger-seger. Bukan. Bukan om-om yang lagi olahraga terus kelihatan seger. Tapi, makanan yang dari buah. Berhubung dompet mepet *yaiyalah ditaruh saku*, saya beli makanan yang seger tapi juga mengenyangkan biar sekalian makan siang *bilang aja ngirit*. Hmmm… Kalo es jus, kayaknya tidak terlalu mengenyangkan.

Dari kios es jus Pak Lebah, saya lempeng aja. Lurus. Mentok pertigaan, di sebelah kiri jalan ada bapak-bapak jualan es krim buah. Haha ini yang saya cari. Pun sudah lama saya tidak membeli di sini.

14 April 2011

MAKAN, BUNUH DIRI, dan BAKSO

bakso seperempat
Sebelum menghabiskan potongan bakso yang cuma seperempat ini, saya ingin terlebih dahulu bercerita sebuah dan beberapa kisah sebelum saya memakan semangkok bakso menggairahkan ini. Tapi, bo’ong. Setelah saya nulis separagraf tulisan ini, saya memakan potongan bakso tersebut. Sayang, tinggal seperempat doang.
bakso satu mangkok

Jadi, sebahabis UTS terakhir hari Kamis, usai pukul 13.00 WIB, saya memutuskan untuk mengisi perut yang keroncongan. Kepala uda pusing-pusing, dan tangan saya dingin *yang terakhir mungkin karena AC-nya terlalu dingin*. Karena ndak da temen yang mau ke kantin, akhirnya saya melanglang buana ke suatu daerah, jauh dari kos. Di sini, saya mencari warung makan.

Akhirnya, dapat. Seorang Ibu, tersenyum kepada saya. Menawari saya makan dan minum *yaiyalah, kalau ndak beli mana ada diladenin seperti itu*. Saya makan dengan setiap kali suap, 32 kali kunyah *tapi selama ini belum pernah benar-benar menghitung*.

Ketika saya sedang asik meminum es teh, ibu tersebut dengan lantang berbicara.

10 April 2011

Ketika (hampir) Pingsan

Sudah dari kemarin-kemarin, saya berniat untuk “membuang” setetes darah *mumpung ada yang ngadain donor darah*. Bakti sosial tersebut diselenggarakan untuk memperingati hari ultah salah satu supermarket yang populer di kalangan mahasiswa UGM. Acara dan pendaftarannya dimulai dari pukul 08.00—13.00 WIB. Saya tadi datang pukul 09.30 dan mendapatkan nomor urut 144 dan baru sampai nomor urut 60-an *what the suwiiiii??*. Saya pun akhirnya jalan-jalan dulu ke dalam supermarket tersebut.

Sebelum saya ke acara itu, terlebih dulu saya mengantarkan mbak kos saya ke tempat temannya yang sedang lelayu. Dan sepulang “membuang” darah, saya akan menghampirinya lagi.

Abis jalan-jalan ndak jelas ke dalam supermarket, saya kembali lagi ke acara tersebut. Dan sudah mencapai nomor 100. Duduk-duduk sambil cuci mata, berharap ada yang cakep untuk ditonton. Tapi kebanyakan yang lewat om-om ndak jelas *salah tempat duduk*. Sambil menikmati, susu jahe yang ditawarkan oleh mba-mba SPG *lumayan, gratis*.

Akhirnya, panggilan untuk nomor 144 datang juga. Saya masuk, dan memulai ritual “buang” darah itu. Lumayan lama. Dan sambil menunggu proses selesai, sembari tiduran, saya melihat-lihat keadaan di sekitar saya. *Amazing* Ada entah itu ibu-ibu apa masih mba-mba, yang minta dipotoin waktu baringan seperti saya *what the narsiiiissss? Ngalah-ngalahin saya..wkwk*. Tidak. Saya tidak akan senarsis itu. Mana yang dimintain tolong untuk mempoto adalah salah satu petugas donor darah *mau-maunya dokter tersebut dibuayain*.

Hape sudah bordering-dering. Ternyata acara lelayu si Mba sudah selesai. Setelah “buang” darah, dapet bingkisan *lumayan*, sertifikat, doorprice hadiah hiburan *dan lumayan terhibur*, dapat susu coklat, dan makan mie sedap dengan telor kecap *biasanya ndak dapet segini banyak*, saya menghampiri si Mba.

08 April 2011

Ketika Brigadir Satu Mengekspresikan Diri

Briptu Norman Kamaru
SIapa yang tak mengenal dirinya?
Eksis di Youtube tauuu.... :p

Hmmm... saya sempat tidak mengatupkan bibir atas dan bibir bawah ketika melihat headline news di sebuah stasiun TV. Tulisannya seperti ini: KEtika Polisi Bernyanyi. Saya penasaran, dan penasaran sekali *yee..sama aja, ngapain diulang*

Untungnya, kemarin pas UTS tapi praktik, ada salah satu kelompok yang memutar video polisi bernyanyi tersebut. Ahhh...saya senang sekali. TEkanan batin karena penasaran saya akhirnya lenyap. Dengan khitmad, saya menonton video itu. Video berdurasi lebih kurang enam menit, lagu india, dan SERU sekaliii!!!

Nama adalah Doa: Sastra Indonesia, FIB, UGM, Yogyakarta

(Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta)

Aku bangga jadi anak SASTRA, walaupun hanya di UGM

Saya sempat tercengang mendengar berita dari dosen saya tentang jurusan Sastra Indonesia di Fakultas Ilmu Budaya atau yang sering disebut FIB, Universitas Gadjah Mada atau kebanyakan masyarakat menyebutnya UGM.

Tetapi penyingkatan UGM ini ternyata banyak mengalami interpretasi. Memang kreatif sekali masyarakat Indonesia ini. Ada yang menyebut universitas geneng mulyo *ini adalah tetangga desa saya*. Ada pula yang nyebut univ. golek morotuo (univ. mencari mertua), dan masih banyak lagi *saya lupa*.

*Ngelantur*

Kembali ke topik.
Jurusan Sastra Indonesia *kepanjangan nyebut begitu, selanjutnya akan disebut sasindo saja* yang berada dalam naungan FIB ini ternyata juga telah diinterpretasikan berbeda oleh masyarakat yang tidak tahu jurusan tersebut. Jadi begini *betulin kacamata*.

06 April 2011

Keluh Kesah Seorang Yang Tak Merasa

Hidup memang terkadang aneh. Aneh karena saya terkadang tidak bisa menerjemahkan hal-hal yang tengah berlangsung dalam kehidupan.

Singkatnya, beginilah ceritanya...

DI kampus, kemarin, saya sempat dicurhati sama seorang salah satu mahasiswa angkatan di bawah saya. Dia bercerita tentang keluh kesahnya ketika kuliah. Saya terharu. Namun, saya tidak bisa menjelaskan kenapa bisa terjadi demikian.

01 April 2011

Ada apa dengan tulisan-tulisan saya?

Ini dia pelakunya

Sedikit bocoran... *ambil ember*

Sebenarnya saya agak risau dan gelisah. Kalo bahasa kerennya sekarang ini, GALAU. YA, saya sedang agak sedikit galau dengan perubahan-perubahan di tulisan yang saya buat. Akhir-akhir ini saya merasa kesulitan merangkai kata yang agak serius dalam sebuah cerita. Setelah saya pikir, merenung, mengilhami segala bacaan-bacaan yang saya baca beberapa minggu ke belakang, sepertinya memang berpengaruh.

Hmmm... Demi menunjang tugas proposal seminar saya tentang buku Marmut Merah Jambu (MMJ) karya Raditya Dika (Radit), saya membacai semua buku-buku yang ditulis oleh si Radit ini. Alhasil, ya, beginilah jadinya tulisan saya, agak terpengaruh, dan mengikuti gaya kepenulisannya. Agak humor *kacau, ndak da yg ketawa baca tulisanmu, sun*.

Tidak, saya tidak merasa menjiplak/meniru/memplagiat tulisan di Radit ini, tapi saya memang merasa ada yang sama dalam penyampaian topik yang saya posting di sini. JAdi, kalau ada yang bertanya kenapa saya belum bisa menulis lagi seperti dulu *agak serius*, salahkan Raditya Dika!!!

Jujur, saya menulis ini karena tidak ada lagi bahan yang dapat saya sampaikan untuk posting. Sekian dan terima kasih.

Salam Nonplagiat!