06 July 2012

TIPS dan TRIK KKN

Umm ... dibilang iri, tapi aku sudah pernah melakukannya. Tapi tapi tapi ... kangen. Pengin mengulangnya lagi dan lagi ^^
Itulah kutipan yang bisa aku kasih buat kalian yang akan menunaikan kewajiban sebagai seorang mahasiswa S1, yaitu KKN. Tepat satu tahun olehku mengenang peristiwa-peristiwa di masa KKN.

Kolusi, Korupsi, Nepotisme?

BUKAN! Kuliah Kerja Nyata. Tapi di sini aku tidak akan menjelaskan mengenai sejarah KKN karena hal itu sudah dijelaskan dalam buku panduan KKN. Hehe.

Dalam posting ini, aku akan menjelaskan apa yang tidak dijelaskan dalam buku panduan KKN.

Cekidot!

Posting ini berjudul Persiapan Perang: KKN. Ya, persiapan perang menuju tempat yang (waktu itu aku kira) MENGERIKAN! Penuh intrik dan politik--ini lebay. Sampai aku bertanya pada diriku sendiri, "Sejahterakah hidupku di sana?". Dan, sekarang aku bisa menjawabnya: itu adalah pertanyaan bodoh! 0.0

KKN merupakan hal yang menyenangkan. Umm... ini tergantung sih nyehehehe. Bergantung pada cara kalian memaknai arti kebersamaan dalam KKN. Bagaimana teman-teman timnya dan bagaimana warga-warganya. Coba tanamkan keindahan sedari kalian menapakkan kaki untuk yang pertama kalinya di tanah tempat ber-KKN ceria. Niscaya, kaalian akan selalu merasa nyaman meski mungkin hal itu tidak seindah yang dibayangkan >> ini namanya kekuatan mindset :D

Kewajiban akademik sebelum dan sesudah KKN seperti LRK, LPK, K3, K1, dsb—padahal aku sudah lupa, entah itu kepanjangan dari apa—memang wajib dikerjakan. Akan tetapi, sebetulnya bukan itu tujuan utama kita melakukan KKN. Tujuan utama KKN adalah memanusiakan mahasiswa. Kalau dalam bahasa Jawa biasanya disebut di-uwong-kan (diorangkan). Kenapa? Karena di belantara KKN, kita akan benar-benar diberikan tanggung jawab dan dianggap serba bisa melaksanakan segala hal. Jadi, besok jangan heran kalau nantinya kalian akan didewakan (red: dewa memecahkan masalah).

Simfoni Hitam

01012011
Bagiku, malam ini terasa sunyi. Para jangkrik yang biasanya bernyanyi krik-krik-krik tak lagi ada terdengar. Semua hingar perayaan terasa mati. Tak ada lagi kosakata “hidup” di malam ini. Bahkan, aku sendiri mematung. Jiwaku melayang ke antah berantah. Ragaku kosong. Aku seperti rumah siput yang sudah tak berpenghuni.
Jiwaku melayang. Terbang. Serasa lepas ke awan yang gemilang. Mencoba tenang. Meski kebahagiaan tak kunjung datang. Aku ingin sekali menjadi ilalang. Walau terbuang, dia tetap ada dan merasa riang.
Aku telah tersesat di kedalaman hatimu. Mencari celah, mencoba untuk keluar dari pikiran tentangmu.
Kamu, candu. Membuatku rindu. Membuatku selalu ingin bertemu.
Kamu, sendu. Membuatku kelu. Membuatku selalu ingin memelukmu.
Menenangkanmu. Menemanimu. Membahagiakanmu. Membuatmu selalu tersenyum, padaku.

*

05 July 2012

Sepasang Merpati

Anganku melambung jauh menembus awan ketika mengamati sebuah lukisan yang dipajang di dinding kamar. Sahabatku, Wanda, menghadiahkannya kemarin malam disaat ulang tahunku yang ke tujuh belas. Lukisan yang sangat indah.

“Maya! Happy birth day ya!” teriak Wanda saat memasuki kamarku.

“Ya ampun Wanda, pelanan dikit bisa gak sih,” kataku. Wanda hanya cengengesan mendengar protesku.

“Emmm btw, anyway, busway, temen-temen pada ke mana? Kok nggak kelihatan batang hidungnya?” tanya Wanda.

“Ya belumlah sahabatku sayang. Lihat tuh, undangannya pukul tujuh kamu datang pukul lima,” tuturku gemas, sambil nunjuk-nunjuk waktu di kertas undangan.

“Lupa. Heheheheh,” jawab Wanda dengan senyum khas tak berdosanya.

“Eh, ni kado dariku buka dong, buatanku sendiri lhoh. Satu lagi, no comment untuk kadoku. Nggak boleh diceramahin,” sambung Wanda sambil geleng-geleng kepala dengan menyertakan juga ujung jari telunjuknya bergerak ke kanan dan kiri. Tingkahnya yang seperti itu membuatku geli.

Wanda menjulurkan bungkusan tersampul rapi yang sejak tadi ditentengnya ke mana-mana. Dengan perlahan, kubuka kado dari Wanda. Woww, indah sekali.

Uji Kelayakan: di-DADAR

Hari ini, aku mendaftarkan anakku. Iya, mendaftarkan anak yang aku kandung selama 5 tahun. Siapa Bapaknya? Bisa di baca di SINI.

Kenapa? Apa untungnya mendaftarkan anak?

Tentu saja biar diuji kelayakannya sebagai anak. Apakah dia sudah siap untuk diberikan akta kelulusan atau tidak. Ya, deg-degan juga sih. Semoga anakku layak uji dan juga layak untuk diberi kelulusan. Dan menunggu hari ketika akan diuji itu adalah siksaan. Was-was dan tidak tenang.

Orang menyebut ujian kelayakan anakku ini sebagai PENDADARAN. Inget burjo? Sama. Aku juga jadi keingetan warung burjo. Biasanya kalau ke warung burjo aku mesen nasi telor. Khususnya, telor dadar: telor yang didadar.

Kalau dibuat skema, PENDADARAN itu kalau tidak salah seperti bagan di bawah ini:


Dari KBBIKitab Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti DADAR seperti ini:
1. telur yg diaduk (dikocok) bersama bumbu (bawang, merica, garam, dsb) kemudian digoreng, berbentuk pipih;
2. atau pendadaran: pelatihan; tempat pelatihan.

Dari arti yang kedua, dalam KBBI dituliskan bahwa kata pendadaran merupakan kata benda yang disadur dari bahasa Jawa.

Dan, peN-/-an:
berfungsi untuk membentuk kata benda. Dalam kata pendadaran, imbuhan peN-/-an bermakna proses.

Jadi begitulah, kata PENDADARAN memang sangat fenomenal sekali bagi kaum mahasiswa yang akan mendaftarkan anaknya untuk diuji. Mengingat arti dari kata dadar yang pertama, pendadaran memang identik dengan “dikocok”, “digoreng”, “didendeng” hingga pipih bersama dengan “bumbu-bumbu” dari para penguji.

Aku doakan, untuk para mahasiswa yang akan mengujikan anaknya, semoga sukses dan tidak gosong di dalam ruangan.

Salam ...

04 July 2012

Ngesot atau Berlari?

Akhirnya, anakku lahir. Setelah mengandungnya selama 5 tahun, anakku mbrojol juga.

Kenapa? Mengandung 5 tahun? Apa yang dikandung?

Oh, ya. Anakku itu tidak lain dan tak bukan adalah skripshit skripsweet skripsi hehe. Iya, aku mengandungnya selama 5 tahun. Biasanya memang 3,5 tahun. Cuman aku takut kalau nanti bayi yang aku lahirkan prematur. Jadi, aku memilih untuk mengandungnya lama. #ngeles

Selama beberapa minggu terakhir ini aku jarang posting di blog. Ya, salah satu penyebabnya karena anak yang aku kandung ini. Tapi ada juga penyebab lainnya. Ialah kerjaan. Bukan ding, bukan kerjaan. Hanya iseng mencari pengalaman. Dari cerita menjelajah ke Kroya dan Cilacap, hingga Klaten-Solo-Sukoharjo-Wonogiri. Dan berakhir di pengunduran acara  Photobucket

Fiuuhh, tak apalah. Semua ada jalannya sendiri. Sampai aku kami, dipertemukan clien dari Malang #alhamdulillah Photobucket

Ya, banyak jalan yang berliku, terjal, menikuk, berlobang dan berpolisi tidur tapi harus tetap semangat. Semangat menjalani hidup yang tentu saja semakin menanjak. Tinggal bagaimana kekuatan kita untuk ngesot, merangkak, berjalan, atau berlari di atas jalan itu. Pokoknya semangatlah ya! hehe

"darah itu merah, Jendral!"

18 May 2012

Herbs Highlights The Kings Archipelago 2012

Just to share a letter of introduction to working with us: Herbs Highlights The Kings Archipelago 2012 to be held on 3 - July 9, 2012 @ Taman Pintar Yogyakarta, Indonesia


to
Domestic public / non-domestic

The presence of the Health Law No. 36/2009 has brought a breath of fresh air for the future of Indonesian herb industry. The presence of herbs, especially medicinal phytopharmaca now been accepted as a complementary medicine, meaning that herbs have begun to be compared to chemical drugs in the national health system.

This recognition is a strategic momentum, it is a pity if the momentum is not immediately be utilized to enhance the positive attitude of society at large, especially among the upper middle class. As we know, the middle class consumer is a unique entity, other than to have high purchasing power, they also aspirator for all the acts of his horns easily replicated by other communities.

It must be admitted that the revenue gains in achieving the degree phytopharmaca ability to suck is not as fast as investment, however, no denying that the presence of bias is able to scrape medicinal phytopharmaca negative stigma of herbal medicine as a product that is "not scientific" into something "scientific" and measurable properties. No problem, although the numbers until 2011, no more than 5 pieces of products (phytopharmaca) and 17 herb standardized.

For various types of herbs that have been shown to carry hereditary benefit, sooner or later it will soon find a chance to show who he is as a divine work of the utilization of products: cheap, safe, perfect and friendly to humans and the environment. Moreover herb is in conformity with the new paradigm in which the development of national health-promotive and preventive efforts, more emphasis than curative then when we speak of this new paradigm health department, herb presumably the most suitable for this purpose.

In order that, Herbs Highlights The Kings Archipelago 2012 was held, at the same time in order to commemorate the establishment of vocational Herbal throughout Indonesia. Of course without the participation of all stakeholders, including lectures herbs Indonesia employes the Father / Mother-lead this activity will not find the optimization of benefits. For the organizers are expecting the participation of the company Mr / Ms gentlemen, both as exhibitors and sponsors support.

regard
chief organizing committee

Herien Priyono



*To much information, you can email three_suntea@yahoo.com or Indonesian Language http://Ekspoherbal.com

Thank you

12 May 2012

#transisi di Mei 2012

Masa-masa #transisi atau lebih tepatnya tambah tua umur akan aku jalani malam ini, 30 menit lagi. Dan sebelum ini, bolehlah kiranya aku share ulang kegalauan #transisi yang sudah kulontarkan.

11 Mei 2012
masa itu rasanya kayak kebelet pup tapi wc masih dipakai orang lain.

masa itu rasanya kayak lapar pengen makan tapi gak punya duit.

masa itu rasanya kayak cinta bertepuk sebelah tangan

masa itu rasanya kayak pengen renang, tapi ternyata cuma bisa gaya batu.

(Balasan dari temanku)
masa itu adalah curhat

12 Mei 2012
planing: wonosobo-temanggung-semarang-cilacap *ceemunggudhh eaaaa

masa itu kayak pengen miara kucing persia/anggora tp kagak punya duit.

masa2 itu rasanya kayak nunggu pengumuman kelulusan -.-"

#transisi kali ini berbeda dengan #transisi sebelumnya *ya memang tiap #transisi pasti terasa berbeda. Sekarang aku posting ini dari Temanggung (dari kediaman atasanku)--perjalanan kerja cari pengalaman, untuk besok pagi menuju ke Semarang di Ungaran, Taman Djamoe Indonesia.

Dari #transisi yang sudah tertulis, bisa kupelajari bahwa diriku mungkin tidak siap untuk melakukan hal tersebut--untuk menjadi seorang yang memiliki kewajiban dan tanggung jawab lebih tinggi dari sebelumnya. Dan akan kutentukan hari ini, bahwa aku siap. Aku siap berjalan lagi--berproses--untuk mencapai hal yang aku inginkan, aku citakan. Proses yang menyenangkan, dan memang di situlah seharusnya seseorang cari.

13 Mei 2012
misi telah dilaksanakan: AKU SIAP!

Semoga #transisi tahun ini berkah untuk kami semua, untukku, untuk keluargaku, untuk kita :)

Terima kasih :)