31 January 2013

Kehormatan

Seperti biasa di musim penghujan, seharian terkadang hanya melihat tangisan langit mengaliri jalan-jalan setapak di sekitar rumah. Untungnya hari ini cerah. Pakaian-pakaian sisa kemarin yang masih basah, akhirnya kering juga hari ini << penting gak sih?

Sore yang lalu--entah sore ditanggal berapa--saya masih enak di rumah memainkan game online pujaan hati saat ini (read: Showtime Indonesia). Ditemani riuh dari seberang jalan depan rumah yang memang warung kopi. Sore itu ramai akan pemuda-pemuda yang sedang nongkrong. Tentu saja untuk menghabiskan sore indah itu.

Obrolan-obrolan mereka kadang timbul tenggelam sampai di telinga saya. Kadang tertawa, terbahak, teriak, saling caci meski dalam konteks gurauan, dan terkadang juga senyap. Di antara kegaduhan yang terjadi tersebut, ada satu lontaran pernyataan yang diucapkan dengan keras yang membuat saya serta merta berhenti bermain.

Pernyataan asli >> Mbak tiiiiiiiiiiiiiittt (sensor) bok*ngem gedine lehh!

Terjemahan >> Mbak tiiiiiiiiiiiiiiitt (sensor) pant*tnya kok besar sih!

Saya bengong >.<

Gimana gak bengong? Itu si mbak tiiiit sudah punya suami dan tiga anak. Ditambah lagi, ketika lewat, dia sedang boncengan bersama dengan suaminya. Saya hanya bisa heran.

Setelah kejadian itu, saya cerita ke Ibu saya. Tentang mbak tiiiiiit yang digoda pemuda-pemuda yang nongkrong di warung depan seberang rumah. Ibu cuman bisa ngasih petuah gini,
"Itulah pentingnya kehormatan. Jagalah kehormatanmu. Sekali kena, pasti membekas dan susah hilangnya"

Memang sebelum kejadian itu, saya mendengar desas desus tak sedap mengenai tingkah laku mbak tiiittttt. Yah, kita yang mendengar cukup bisa mengambil hikmah atas kejadian tersebut.

Ahh, selamat sore dan selamat menikmati senja :)

No comments: