19 November 2023

Tak Kenal Maka Tak Sayang

Kalian tentu pernah mengalami ini: ketemu temen yang sudah lama gak pernah jumpa, bahkan setelah 20 tahun.

Gimana perasaan kalian? Harusnya seneng dan bahagia yaaa. Terus peluk-pelukan, cipika-cipiki, yaaa minimal tanya kabar. Tapi ini gak berlaku buatku kemarin. Bukan kemarin sih, tepatnya satu setengah tahun yang lalu.

Kok bisa?
Yaaa, kenyataannya bisa. Hahahah.
Kamu pasti orangnya sombong ya?
Enggak yaaa, yakin. Aku sudah pengin banget nyapa dan nanya kabar satu setengah tahun yang lalu. Tapi apalah daya... rasa maluku mengalahkan logikaku.

https://imgcdn.solopos.com/@space/2023/07/Pameran-Seni-TKMTS-di-Lokananta-2.jpg
Makanya baca dulu ceritanya ya.

Satu setengah tahun yang lalu.
Aku bertemu dia pertama kali ketika aku mengantarkan mba Shanum sekolah TK A. Jadi, gak sengaja ketemu pas nganter anak sekolah gitulah gampangnya. Tapi aku ataupun dia gak langsung saling sapa. Entah mungkin karena mau memastikan lagi apakah itu memang aku temennya, atau gimana aku gak tau.

Sedangkan aku? Aku sangat ingat dia teman sekelasku waktu kelas 2 SMP. Ya, aku ingat sekali wajahnya walapun sekarang dia pake jilbab. Tapi, yang jadi masalahnya adalah aku terlalu malu untuk mengakui bahwa aku hanya ingat julukannya, bukan namanya T.T dan aku juga beranggapan, "iya kalau dia inget aku, kalau enggak?"

Kan parah banget yak. Udah gak tahu namanya, cuman tau nama julukannya, dan itu bukan julukan yang bagus :( Ada yang pernah dalam posisi seperti ini? Coba sharing cerita di komentar :) buat pelajaran kita selanjutnya.

Hari berganti bulan, bulan berganti tahun, setiap kami gak sengaja ketemu pas jemput anak sekolah, pasti kami cuma saling lihat-lihatan gak berani saling sapa. Unik sih ini hahaha. Hingga sampai pada akhirnya, kemarin itu, pas aku melewatinya karena anak-anak sudah keluar kelas, dia nyapa aku dong T.T aaaaaaakkkk pengin nangis. Terharu akutuuuuu.

"Eh, dirimu temeku waktu SMP dulu kan, Santi bukan?"
Dengan terharu aku merangkul pundaknya sebagai permintaan maaf juga, sebab aku melupakan namanya :(
"Ho'o. Ya Allah, akutu inget kamu, cuman aku lupa namamu, cuman inget julukanmu aja. dulu kan kamu seringnya dipanggil itu, jadinya itu yang diinget. Maaf yaaa huhuhuhu."
Yakin pas ini, aku beneran yang terharu banget karena dia sudah menyapaku duluan.
"Ya, wis. Yoo kenalan lagi"
Kemudian kami berjabat tangan, dengan dia memberitahukan namanya.

Dan akhirnya setelah satu setengah tahun, aku mengingat kembali namanya. PLONG banget gak sih rasanya.

Alhamdulillah, hilang sudah rasa bersalahku sebab hanya mengingat julukannya, sehingga aku tidak berani menyapanya. Dan, obrolan kami berlanjut hingga sekarang. Ketika kami saling berpapasan ketika menjemput anak-anak, kami sudah tidak diem-dieman lagi. Kami sudah bisa saling bertegur sapa maupun terlibat obrolan singkat.

Walupun sampai saat ini aku belum berani bertukar nomor ponsel, tak apa. Yang penting kami sudah saling sambung silaturahmi. Benar kata pepatah, TAK KENAL MAKA TAK SAYANG. Dan cerita ini telah mendeskripsikan itu.

Bahkan mengenai pepatah itu, aku pernah membatahnya di postingan bertahun-tahun yang lalu DI SINI ketika aku mengenal seorang perempuan satu daerah kos, satu fakultas, dan sering ketemu pas jalan kaki. Dia tidak tahu namaku, pun aku juga tidak tahu namanya, tapi kami sering saling sapa. Di baca aja sendiri yaaaa >>> Tak kenal (bukan berarti) tak sayang.

Okelah! Cukup sampai di sini dulu ya.

Terima kasih sudah mau membaca tulisan ini.
Jangan lupa komentar positif untuk tulisan ini maupun untuk aku, biar aku makin semangat menulis blog. Sehat dan bahagia selalu yaaaa ❤
.
.
.

No comments: