Kemarin, saya sempat tercengang
Setelah saya membaca berita itu, saya baru mengerti. Ternyata bomnya itu di selipin di buku buku. *nah lo? Bingung? Buku yg pertama artinya ruas-ruas. Itu artinya kata buku adalah homonimi (sama lafal, beda arti)* oke, kembali ke topik.
Yang saya lebih bingung, bom yang diselipin di buku itu dijinakkan pake air. Bayangkan sodara-sodara, jika seandainya saya yg ada di posisi polisi tersebut, akan saya siram pake jus alpukat. Kenapa? Karena jus alpukat lbh enak daripada air, pake susu pula kan.
Tapi emang na’as itu nasibnya polisi, bomnya malah meledak. Si Bom menolak disiram air karena tidak enak. Sungguh terlalu si bom ini. Ndak sopan. Dikasih hati, mintanya ampela. Saya juga lebih milih ampela sih daripada hati. Hehe…
Dan hari ini, saya liat sekilas di timelinenya detik.com, ahmad dhani si om-om yang rambutnya di batik itu, juga dapat gift bom buku. Di situ tertulis, “mungkin si pengirim menyangka saya seorang Yahudi.”
Hmmm, saya diam. Merenung di bilik termenung *lhoooh*.
Apa yg sebenarnya diinginkan oleh si pengirim gift bom buku ini? Siapa pelakunya? Dan motif apa yg terselubung di belakang semua ini?
Menurut saya, hanya ada satu kemungkinan. Yaaaa… satu kemungkinannn!! Penasaran???
INI:
Karena si pelaku memang mau ngasih tu hadiah. Hadiahnya buku yg di dalamnya terdapat bom. Dan, bisa meletus sewaktu-waktu. Oh yesss, akhirnya terjawab!!! *ini siapa yg sedeng sih?*
Oke, sekian posting dari saya.
Tunggu peristiwa-peristiwa aneh selanjutnya.
Oia, WASPADALAH jika Anda menerima GIFT BUKU dari seseorang. Segera siapkan JUS ALPUKAT.
Salam anti korupsi!!!
NB: tulisan ini adalah iseng semata. Jika ada kesalahan penyebutan nama, memang disengaja. Karena ketika pembuatan posting ini, si pembuat blog sedang ngelindur. Matur tengkyu.
No comments:
Post a Comment