Berkacamata (Kuda)
Kacamata telah berkembang menjadi beragam bentuknya. Dari yang jadul (zaman dulu), modern, dan unik masih tetap dipakai sebagai pelengkap pandangan mata. Terlebih sekarang ini, kacamata menjadi trend gaya model tersendiri. Banyak orang pun lebih senang memakai kacamata karena kenyamanan yang diberikan oleh kacamata. Mari coba ditilik, apa arti leksikal dari kacamata ini?
Kacamata adalah lensa tipis untuk mata guna menormalkan dan mempertajam penglihatan (ada yang berangka dan ada yang tidak). Jenis kacamata ini diperuntukkan bagi mereka yang mengalami kelainan lensa mata seperti rabun jauh (miopi), harus menggunakan kacamata minus; rabun dekat (hipermetropi), harus menggunakan kacamata plus; ataupun rabun jauh-dekat yang kebanyakan diderita oleh orang tua. Pengindap rabun jauh-dekat ini harus memakai kacamata plus-minus. Kacamata ini memang digunakan seseorang untuk menormalkan dan memperjelas penglihatan. Kacamata ini jelas sangat dibutuhkan dan menjadi suatu kewajiban bagi mereka yang mengalami kelainan lensa mata untuk memakainya.
Selain berfungsi untuk menormalkan dan mempertajam pandangan, kacamata juga berfungsi sebagai pelindung lensa mata. Kebanyakan orang telah mempergunakan fungsi yang kedua ini. Inilah yang dimaksud kacamata menjadi trend gaya model masa kini. Kacamata riben (kacamata yang berwarna gelap) misalnya, berfungsi untuk melindungi mata dari sinar matahari. Mata akan terlindung dari sinar ultraviolet (uv) yang dipancarkan oleh matahari langsung. Kacamata ini akan mencegah penerimaan langsung sinar uv pada lensa mata. Namun tidak semua orang memakai kacamata untuk alasan melindungi lensa mata, tetapi juga untuk alasan trend model.
Lalu, bagaimana dengan kacamata kuda? Apakah kuda memiliki kelainan lensa mata sehingga mempergunakan kacamata?
Kacamata kuda ini patut dikenakan oleh manusia tetapi bukan dikenakan dalam arti yang sebenarnya. Dalam kehidupan, manusia pasti memiliki banyak impian, angan-angan, keinginan, dan tak terkecuali juga permasalahan. Hal-hal tersebut hanya bisa diraih dan diselesaikan dengan semangat dan kerja keras. Lihatlah kuda yang dipacu ataupun ditarik, kuda tersebut akan semangat dan kerja keras untuk mencapai tujuannya. Akan tetapi, apakah segala sesuatunya dikerjakan secara bersamaan? Tidak. Itulah inti dari berkacamata kuda. Kuda yang berkacamata akan mencapai tujuannya dengan fokus. Fokus adalah tepat pada satu titik. Tidak bercabang ataupun melenceng. Lurus. Begitupun seharusnya manusia dalam mengerjakan atau meraih sesuatu. Kerjakanlah satu-satu, fokus dengan apa yang ada di depan mata. Jika mungkin ada godaan untuk membuat melenceng, hiraukan hal itu dan tetaplah fokus ke tujuan awal.
Dalam setiap hal, manusia memang dikenal sebagai makhluk yang tamak tetapi ketamakan akan membuat sasaran itu melenceng. Ketamakan akan membuat manusia lupa pada tujuan awal. Contoh mudahnya korupsi. Pejabat akan fokus pada pekerjaannya jika ia mau berkacamata kuda. Ia tidak akan tamak, meraup keuntungan demi kepentingannya sendiri. Bisa pembaca simpulkan sendiri, pejabat tersebut tidak mau mengenakan kacamata kuda. Ia lebih tergiur dengan godaan dan ketamakan.
Akan sangat bermanfaat jika kacamata kuda dijual dipasaran dan dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menarik untuk dipakai manusia. Tapi pantaskah manusia memakai kacamata kuda? Mungkin baiknya berkacamata kuda dalam arti yang tidak sebenarnya saja.
4 comments:
tapi nek manusia terutama cewe pake kacamata kuda rak tambah ayu heheheh:-P
ayu dari mananya??????????
_Suntea_
Pak Aprinus? :p
hehehe iya tis :D
Post a Comment