Percakapanku dengan Surya, selepas hujan sore itu.
"Surya, kenapa pelangi tak sll muncul selepas hujan. Bukankah itu tak adil krn dia tak ada di setiap usai hujan?" tanyaku menerawang langit yang masih menghitam meski hujan sdh mereda. Surya tetap tak menyahut. Aku masih sibuk memperhatikan langit. Mencoba mencari pelangi di sela2 awan hitam yang mulai kelabu.
Seperti mengulang kembali pertanyaanku, aku bertanya pada diri sendiri.
"Apakah karena belum tentu semua kejadian akan berakhir indah, Surya?"
"Seperti selepas hujan yang belum tentu akan disambut mesra oleh pelangi?"
Aku terpejam. Mencoba mensyukuri sgl hal yg terjadi. Tanpa kusadari, awan yg kelabu mulai putih dihiasi warna keemasan. Juga
warna-warna lain yang sering kusebut pelangi.
Perlahan kubuka mata. Sekarang aku mengerti Surya. Terima kasih Surya atas warna2 indah yg kau ciptakan. Terima kasih, Tuhan :)
Solo, 1 April 2013
Selamat Datang
a simple person, a simple blog, but its'n a simple story :)
Menu
#FF2in1
anak
anak kedua
anak ketiga
anak lanang
anak pertama
babyboy
Babygirl
Bisnis
cernak (cerita anak)
cerpen
cinta
Curhat
Dongeng
download
Drakor
DramaKorea
ekspedisi
Ekspo Herbal
esei
fakta
feature
fiksi
FILM
FlashFiction
friendship
Humaniora
iseng
kehidupan
Kritisi berita
Kucing
Kuliner
love
LYK
mitos
Motivasi
NONFIKSI
Novel
orangtua
Ornamen Cinta
parenting
pasangan
pascamelahirkan
pendidikan
pengalaman
pengetahuan
pernikahan
puisi
Resensi
Review apa aja
rumah sakit
sahabat
sajak
sastra
Sim keliling
skripsweet
syair
UlangTahun
video
No comments:
Post a Comment