Selamat Datang
a simple person, a simple blog, but its'n a simple story :)
Menu
#FF2in1
anak
anak kedua
anak ketiga
anak lanang
anak pertama
babyboy
Babygirl
Bisnis
cernak (cerita anak)
cerpen
cinta
Curhat
Dongeng
download
Drakor
DramaKorea
ekspedisi
Ekspo Herbal
esei
fakta
feature
fiksi
FILM
FlashFiction
friendship
Humaniora
iseng
kehidupan
Kritisi berita
Kucing
Kuliner
love
LYK
mitos
Motivasi
NONFIKSI
Novel
orangtua
Ornamen Cinta
parenting
pasangan
pascamelahirkan
pendidikan
pengalaman
pengetahuan
pernikahan
puisi
Resensi
Review apa aja
rumah sakit
sahabat
sajak
sastra
Sim keliling
skripsweet
syair
UlangTahun
video
11 February 2012
Menulis Cerita, Apa yang harus ditulis terlebih dulu?
SOP (Seputar Obrolan Penulisan) CeKers 01 (11 Februari 2012)
Tema: Menulis Cerita, Apa yang harus ditulis terlebih dulu?
Ide udah dapet. Jalan cerita udah kebayang. Sampai endingnya pun sudah kepikiran. Nah, pas mau mulai nih, kok jadi bingung bener ya apa yang mau ditulis. Nah, kalo bingung, jangan lupa tanya ke pulisi. Buat apa kita bayar (pajak) mahal kan? Nah loh apa hubungannya sama pulisi ya?
Lanjoottt! Nah, biar nggak bingung, begini aja deh. Ketika akan mulai menulisan jangan lupa ini ya:
Pertama, mandi dulu biar otaknya encer. Imajinasinya mengalir. Nah, kalo sudah mandi, ya bolehlah lanjut ke no 2. Kedua, Pakai baju dulu ya. Jangan lupa celana juga. Ya, iyalah masak telanjang. Malu sama Boboho. (Apa hubungannya yak? Bodo amat ah!) Nah, yang Ketiga, duduk manis. Jangan lupa minum susu, teh hangat, atau embat cokelatnya Bunda. Asal jangan icip-icip kopinya Ayah ya. Eh, sambil tiduran juga boleh. Kalo sudah, lanjut ke no 4. Nah loh, kapan mulainya nih.
Jika sudah siap semuanya, baru deh ini step stepnya:
1). Siapkan sinopsis
Cerita singkat mengenai keseluruhan ceritamu. Itu yang tadi nongol diimajinasi itu. Singkat aja tapi harus jelas ya.
2). Kerangka cerita
Adalah alur cerita yang akan kalian uraikan.
Setelah kedua langkah itu kamu siapkan, maka sedikitnya kamu tahu bagaimana membuka cerita. Karena, dalam kerangka cerita itu sendiri sudah ada atau sudah terlihat alur ceritanya. Alur maju yang nggak mundur-mundur atau alur mundur yang nggak maju-maju. Atau alur bingung, alur maju mundur. Kok jadi keinget setrikaan ya.
Lanjooot!
3). Menyiapkan kalimat pembuka cerita atau paragraf pembuka.
Itu loh, paragraf yang di awal banget. Paragraf yang ada di atas. Gak ngerti juga, aduhhh.. pokoknya kalo pas baca pertama, nah itu tuhhh namanya... hadowww... gak segitunya kaliiii.
Nah, untuk menyiapkan paragraf pembuka ini, baca lagi sinopsis dan kerangka ceritamu. Jangan sampai lupa. Kalo lupa ya susah. Nggak bakalan jadi-jadi. Bunda juga bakal nyerah. Gimana gak nyerah, ceritanya aja gak ada. Apa yang mau ditulis. Ya, kan?
Setelah dibaca dan sudah paham dengan sinopsis dan kerangka ceritamu (Aduh, diulang lagi ya?), mulailah mencari kalimat ajaib sebagai pembuka cerita. Masih susah juga. Masuk kamar aja deh. Kunci pintu dan tidoooorrr aja mendingan! Huh!
Benar kata Bunda, soalnya ini masalah yang sering ditanyain mulu. Sampe bosen jawabnya. Yang nanya sih enggak bosen. Haiyaahh... Ya itu tadi, kesulitan membuat kalimat pembuka. Mau tau tipsnya?
A). Memulai dengan dialog. Layaknya kita membuka percakapan dengan teman. Misalnya:
“Lo dari mana?” atau “Lo tau gak berita yang barusan gue denger?
B). Membuka dengan Narasi.
- Dengan menampilkan anekdot. (kalimat lucu atau candaan).
Contohnya: Kalo dia menganggap Chogah seperti Ariel, pasti matanya sedang kelilipan. bla.. bla.. bla...
- Kalimat yang membuka ingatan pembaca pada suatu kejadian.
Contohnya: Masih diingatnya ketika ibunda terbaring di rumah sakit, pada saat merapi mengeluarkan laharnya dua tahun lalu. Ketika itu, seluruh penduduk kota Jogja dan sekitarnya dicekam ketakutan sama seperti dirinya.
- Membuat kalimat analogi atau perumpamaan.
Contohnya: Dia cantik, rambutnya bagaikan mayang terurai dan hidungnya bangir.
- Membuat kalimat yang menyatakan tentang data.
Contohnya: Dari tiga ratus siswa SMU Merah Putih, hanya Lilylah yang paling cantik.
C). Membuka dengan kalimat bunyi (Nah, ini namanya Onomatope).
Contohnya:
Pletak! Ega hanya meringis memegang kepalanya.
atau
Kreeekeeeettt! Pintu itu terbuka sendiri. Tak ada siapa-siapa.
Sementara itu. Nah, untuk lebih lengkapnya, panggil bunda dan ayah (Cokelat Kopi Management) ke sekolahmu. Dengerin aja pokoknya. Kok promo sih? biarin aja ya? Namanya juga SOP CeKer. Ada Jagungnya, ada wortelnya, ada daun seledrinya, ada ayamnya, ada ada aja...
Jelajahi Dunia dengan Karya!
Salam hangat Secokelat Kopi
Dewan CeKers.
KETERANGAN: Posting ini merupakan copy-paste dari Grup CK Writing (Writing Studies) di Facebook : sebuah media belajar, diskusi, dan membincangkan pengetahuan seputar dunia penulisan dengan penuh kekeluargaan dan kedisiplinan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment