Masyarakat Jawa memiliki bahasa daerah yaitu bahasa Jawa. Bahasa Jawa yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakatnya, telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan. Bahasa Jawa telah menjadi pengikat kebudayaan. Akan tetapi, agaknya pengikat tersebut telah terabaikan dan menjadi hal yang sulit untuk dicari. Masyarakat Jawa telah kehilangan identitasnya sebagai penyandang bahasa ibu, yaitu bahasa Jawa.
Bahasa Jawa memiliki tata krama bahasa, atau istilah dalam bahasa Jawanya adalah unggah-ungguh bahasa. Tata krama bahasa Jawa ini dibagi menjadi tiga jenis yaitu
Selamat Datang
a simple person, a simple blog, but its'n a simple story :)
Menu
#FF2in1
anak
anak kedua
anak ketiga
anak lanang
anak pertama
babyboy
Babygirl
Bisnis
cernak (cerita anak)
cerpen
cinta
Curhat
Dongeng
download
Drakor
DramaKorea
ekspedisi
Ekspo Herbal
esei
fakta
feature
fiksi
FILM
FlashFiction
friendship
Humaniora
iseng
kehidupan
Kritisi berita
Kucing
Kuliner
love
LYK
mitos
Motivasi
NONFIKSI
Novel
orangtua
Ornamen Cinta
parenting
pasangan
pascamelahirkan
pendidikan
pengalaman
pengetahuan
pernikahan
puisi
Resensi
Review apa aja
rumah sakit
sahabat
sajak
sastra
Sim keliling
skripsweet
syair
UlangTahun
video
29 April 2010
23 April 2010
DEWIKU
Aku jatuh cinta pada pandangan pertama – ketika itu usiaku 29 tahun. Aku mengenalnya dari pertemuan singkat bersama seorang sepupu. Mereka berteman. Beberapa bulan mengenalnya, aku beranikan diri untuk meminang. Aku temui orangtuanya dengan keyakinan, aku pasti bisa memberi nafkah lahir-batin walaupun hanya seorang tukang kayu yang tidak tentu kerjanya. Mereka menyetujui, begitu juga dengan dia. Aku gembira, gembira sekali. Tentunya orangtuaku juga sudah menyetujui. Mereka yakin gadis yang akan menjadi ibu dari anak-anakku adalah seorang yang baik dan berbakti kepada suami.
Menjelang hari pernikahan, semua sanak-saudara hadir memeriahkan hari jadi kita dengan berbahagia meskipun pesta hanya alakadarnya saja. Apalagi aku?
Menjelang hari pernikahan, semua sanak-saudara hadir memeriahkan hari jadi kita dengan berbahagia meskipun pesta hanya alakadarnya saja. Apalagi aku?
01 April 2010
FILOSOFI KACAMATA (KUDA)
Lagi......^^ salah satu tugas esei di perkuliahan :) patut dibaca! hehe
Berkacamata (Kuda)
Kacamata telah berkembang menjadi beragam bentuknya. Dari yang jadul (zaman dulu), modern, dan unik masih tetap dipakai sebagai pelengkap pandangan mata. Terlebih sekarang ini, kacamata menjadi trend gaya model tersendiri. Banyak orang pun lebih senang memakai kacamata karena kenyamanan yang diberikan oleh kacamata. Mari coba ditilik, apa arti leksikal dari kacamata ini?
Kacamata adalah lensa tipis untuk mata guna menormalkan dan mempertajam penglihatan (ada yang berangka dan ada yang tidak). Jenis kacamata ini diperuntukkan bagi mereka yang mengalami kelainan lensa mata seperti rabun jauh (miopi), harus menggunakan kacamata minus; rabun dekat (hipermetropi), harus menggunakan kacamata plus; ataupun rabun jauh-dekat yang kebanyakan diderita oleh orang tua. Pengindap rabun jauh-dekat ini harus memakai kacamata plus-minus. Kacamata ini memang digunakan seseorang untuk menormalkan dan memperjelas penglihatan. Kacamata ini jelas sangat dibutuhkan dan menjadi suatu kewajiban bagi mereka yang mengalami kelainan lensa mata untuk memakainya.
Selain berfungsi untuk menormalkan dan mempertajam pandangan, kacamata juga berfungsi sebagai pelindung lensa mata. Kebanyakan orang telah mempergunakan fungsi yang kedua ini. Inilah yang dimaksud kacamata menjadi trend gaya model masa kini. Kacamata riben (kacamata yang berwarna gelap) misalnya, berfungsi untuk melindungi mata dari sinar matahari. Mata akan terlindung dari sinar ultraviolet (uv) yang dipancarkan oleh matahari langsung. Kacamata ini akan mencegah penerimaan langsung sinar uv pada lensa mata. Namun tidak semua orang memakai kacamata untuk alasan melindungi lensa mata, tetapi juga untuk alasan trend model.
Lalu, bagaimana dengan kacamata kuda? Apakah kuda memiliki kelainan lensa mata sehingga mempergunakan kacamata?
Berkacamata (Kuda)
Kacamata telah berkembang menjadi beragam bentuknya. Dari yang jadul (zaman dulu), modern, dan unik masih tetap dipakai sebagai pelengkap pandangan mata. Terlebih sekarang ini, kacamata menjadi trend gaya model tersendiri. Banyak orang pun lebih senang memakai kacamata karena kenyamanan yang diberikan oleh kacamata. Mari coba ditilik, apa arti leksikal dari kacamata ini?
Kacamata adalah lensa tipis untuk mata guna menormalkan dan mempertajam penglihatan (ada yang berangka dan ada yang tidak). Jenis kacamata ini diperuntukkan bagi mereka yang mengalami kelainan lensa mata seperti rabun jauh (miopi), harus menggunakan kacamata minus; rabun dekat (hipermetropi), harus menggunakan kacamata plus; ataupun rabun jauh-dekat yang kebanyakan diderita oleh orang tua. Pengindap rabun jauh-dekat ini harus memakai kacamata plus-minus. Kacamata ini memang digunakan seseorang untuk menormalkan dan memperjelas penglihatan. Kacamata ini jelas sangat dibutuhkan dan menjadi suatu kewajiban bagi mereka yang mengalami kelainan lensa mata untuk memakainya.
Selain berfungsi untuk menormalkan dan mempertajam pandangan, kacamata juga berfungsi sebagai pelindung lensa mata. Kebanyakan orang telah mempergunakan fungsi yang kedua ini. Inilah yang dimaksud kacamata menjadi trend gaya model masa kini. Kacamata riben (kacamata yang berwarna gelap) misalnya, berfungsi untuk melindungi mata dari sinar matahari. Mata akan terlindung dari sinar ultraviolet (uv) yang dipancarkan oleh matahari langsung. Kacamata ini akan mencegah penerimaan langsung sinar uv pada lensa mata. Namun tidak semua orang memakai kacamata untuk alasan melindungi lensa mata, tetapi juga untuk alasan trend model.
Lalu, bagaimana dengan kacamata kuda? Apakah kuda memiliki kelainan lensa mata sehingga mempergunakan kacamata?
Subscribe to:
Posts (Atom)