Ada yang pernah bilang ke saya, bahwa manusia tak kan
selama menjadi kecil. Dalam artian, tidak selamanya manusia menjadi anak-anak yang
masih menggelayuti orangtuanya. Saya menyetujuinya. Bahkan meskipun sekarang
saya masih menumpang di rumah orangtua saya meski sudah mempunyai suami,
mungkin saya akan tetap merasa menjadi seorang yang kecil (untuk urusan
tertentu).
Waktu yang dulu, ketika saya telah lulus kuliah saya
pergunakan untuk main-main di rumah, sekarang sudah berkurang. Waktu yang dulu,
ketika saya masih single saya pergunakan untuk keluyuran gebet sana gebet sini,
sekarang sudah tak ada :v (ini (tidak) bohong). Namun sekarang, tentu saja
semuanya berubah. Bahkan ketika saya mulai merasakan ada kehidupan dalam Rahim
saya, rasanya sungguh luar biasa :’)
Alhamdulillah, kata dokter umurnya 9 Minggu. Masih masa
“rentan” kalau mereka bilang. Jadi, harus dijaga baik-baik. Bagi saya, tentunya
menjadi pengalaman baru. Mual, muntah, pusing, males, baru gerak dikit
kecape’an, manja sama suami, pengen ini itu, posisi tidur rasanya semua salah,
baju rasanya sempit semua di perut padahal sudah longgar, dan masih banyak
lagi. Untuk menulis ini saja saya perlu berganti posisi entah berapa kali,
karena punggung tak bisa diajak kompromi duduk lesehan berlama-lama.
Awalnya saya panik, serba salah. Alhamdulillah, kalau
semua dijalani dengan ikhlas rasanya sangat menyenangkan karena saya tidak
pernah sendiri. Ada yang menemani saya di dalam tubuh saya. Semoga kamu
baik-baik di sana ya, sayang :*
waiting you grow up ....