Aku kembali terjatuh
“Dia nembak kamu, main-main. Ngerti!” kata Gina
Hati yang telah melambung kini telah dijatuhkan sekeras-kerasnya
Semuanya hancur tak ada sisa
jadi selama ini kau membohongiku?
hanya itu pertanyaanku
yang dapat aku simpulkan sekarang
semua yang kamu ungkapkan padaku hanyalah kebohongan
di depanku kau berkata A, di depannya kau berkata Z
Di depannya, kau tak pernah membelaku
tp di belakang, kau memujaku, menginginkan aku
bimbang rasanya hati ini
Air mata inipun enggan tuk menetes lagi
Terlalu sesak
Terlalu pedih, hingga air matakupun tak bisa tuk mewakili perasaanku
Hari ini, dia telah mengungkap bahwasannya aku memang wanita gampangan
Dia yang pernah bilang seperti itu padaku
Iya, aku memang mudah jatuh cinta
Aku telah jatuh cinta dengan orang yang salah
Orang yang ku percaya ternyata ia juga mendustai kepercayaanku
Apakah aku harus tak mempercayai omongan orang?
Hatiku telah luruh
Pikiran ini juga telah kabur
Aku sudah tak bisa bedakan lagi mana kejujuran dan mana kebohongan
Aku sudah terlalu lelah untuk percaya
Tapi di saat aku percaya ternyata kamu juga sama saja
Hanya memainkan aku sebagai bonekamu
Yang dapat kamu mainkan, kamu buang, seenak kamu sendiri
Tuhan, aku hanya ingin sejenak melabuhkan hati ini
Aku sudah lelah Tuhan
Aku lelah untuk percaya, aku lelah untuk membangun lagi kepercayaan itu
Maafkan aku Tuhan, aku terlalu sering mengeluh….
Jogja, 23 November 2009